Kalibrasi Mass Comparator
Hasil diskusi sekretariat KAN dan asesor teknis terkait tentang kalibrasi mass comparator
1. Fungsi timbangan adalah untuk mengestimasi massa dari sebuah obyek yang dibebankan di atas pan-nya, sedangkan fungsi mass comparator adalah untuk mengestimasi selisih antara 2 (dua) beban dengan massa nominal sama yang dibebankan pada pan secara bergantian.
2. Kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan “cara kerja” peralatan pada saat digunakan,
3. Oleh karena itu: kalibrasi timbangan ditujukan untuk mengetahui perbedaan antara “pembacaan timbangan” dengan “massa konvensional standar massa” dilakukan dengan skema Z-M-M-Z, karena pada saat digunakan untuk menimbang cara kerja timbangan adalah dari posisi sensor tidak dibebani (Z), kemudian dibebani dengan massa (M) dan setelah itu baban diangkat kembali (Z)
4. Sedangkan kalibrasi mass comparator ditujukan untuk “mengetahui kemampuan timbangan untuk membedakan (diskriminasi) massa dari 2 (dua)buah standar massa yang memiliki massa nominal sama”, karena yangdimaksudkan untuk diukur oleh mass comparator bukanlah estimasi massa dari standar massa tetapi “estimasi perbedaan massa dari 2 (dua) buah standar massa”. Oleh karena itu yang harus dikalibrasi adalah “linearitas estimasi selisih antara 2 (dua) buah standar massa mulai dari nilai terkecil dari standar massa sampai dengan nilai terbesar dari standar massa yang sama sesuai dengan kapasitas mass comparator tersebut, Oleh karena itu kalibrasi mass comparator, dilakukan dengan mengukur “standar deviasi” dari selisih hasil penimbangan standar massa yang sama sesuai dengan skema kalibrasi anak timbangan yang digunakan oleh laboratorium,”, sebagai contoh bila kalibrasi anak timbangan di laboratorium menggunakan skema S-T-T-S, maka kalibrasi mass comparator dilakukan pada titik ukur yang sama dengan nilai nominal setiap anak timbangan yang dikalibrasi dengan cara mencatat M1, M2, M3, M4, …, M20 dan kemudian menghitung standar deviasi dari selisih (M2-M1), (M4-M3),…(M18-M17), (M20-M19), sedangkan bila kalibrasi anak timbangan di laboratorium menggunakan skema S-T-S, maka yang dihitung adalah standar deviasi dari selisih (M2-M1), (M3-M2), (M4-M3),…(M19-M18), (M20-M19).
5. Apabila timbangan digunakan sebagai “mass-comparator”, maka hasil kalibrasi (linearitas dan ketidakpastian) yang diperoleh dari kalibrasi timbangan pada butir 3 di atas tidak dapat mewakili karakteristik timbangan pada saat digunakan sebagai mass comparator, karena “nilai tertimbang pada saat digunakan sebagai timbangan sama dengan estimasi massa dari beban di atas pan” sedangkan “nilai tertimbang yang dicari pada saat digunakan sebagai mass comparator adalah selisih dari 2 (dua) beban yang nominalnya sama”, bila digunakan sebagai timbangan maka linearitas yang dimaksud adalah pada massa (untuk timbangan 200,0000 g sebagai contoh) 10 g, 20 g, 30 g, … 200 g, sedangkan pada mass comparator linearitas yang dimaksud adalah untuk data (10,01 mg – 9,99 mg), (20,02 mg – 20,00 mg), (50,03 mg – 50,01 mg),… (1,0001 g – 0,9998 g), … (200,000 g – 199,9998 g).
6. Adalah benar bahwa setiap peralatan utama, bantu dan subsider yang berpengaruh terhadap akurasi hasil kalibrasi harus dikalibrasi, namun demikian yang berpengaruh kepada ketidakpastian dari hasil kalibrasi anak timbangan bukanlah karakteristik yang diperoleh dari metode kalibrasi pada butir 3 di atas, tetapi yang berpengaruh adalah karakteristik yang diperoleh dari metode kalibrasi mass comparator pada butir 4 di atas. Dalam hal ini karakteristik dari hasil kalibrasi yang sangat berpengaruh adalah “repeatability” dari selisih yang mampu di baca oleh mass comparator.
Mudah-mudahan bermanfaat
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!