Question : Dalam kalibrasi peralatan volumetri diperhitungkan adanya koefisien muai ruang beberapa material  alat volumetri. Apabila kita menggunakan ASTM E 542 ada di tabel X1.3, yang jadi pertanyaan, dari manakah kita bisa mengetahui material peralatan volumetri tersebut?

Answer : Memang betul ASTM E542 mencantumkan beberapa jenis bahan kaca utk alat gelas. Jangan khawatir keliru krn alat gelas pada umumnya jenis kaca soda lime dan borosilikat. Jika boro silikat, maka biasanya tertulis pada dinding alat gelas. Jika polos maka soda lime.
Tidak ada salahnya juga browsing ke website pembuat alat gelas utk lebih pasti atau lihat catalognya.

Question : Sebagian alat gelas kadang menyertakan kode “A” atau “B”, apakah kode tersebut ada kaitannya dengan material pembuatnya?
Catatan: dalam tabel X1.3 ASTM E 542 disebutkan beberapa material:
1. Fused silica (quartz)
2. Borosilicate glass (A)
3. Borosilicate glass (B)
4. Soda-lime glass
5. Polypropylene plastic
6. Polycarbonate plastic
7. Polystyrene plastic

Answer : Masalah grade A dan B tidak terkait dengan bahan dasar, melainkan toleransi.Grade A mempunyai toleransi lebih kecil daripada grade B.

 

Sumber : Forum kalibrasi

Kalibrasi pH meter dilakukan secara rutin, setiap kali akan menggunakan. Agar alat senantiasa terkalibrasi, perlu dilakukan perawatan terhadap alat tersebut secara rutin.

Tips Pemeliharaan :
1. Mengganti baterai dilakukan jika pada layar muncul tulisan low battery
2. Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal 1 minggu sekali.
3. Ketika tidak dipakai, elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus selelu berada pada keadaan lembab.
4. Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor     suhu pada alat cepat rusak.
5. Setelah digunakan, pastikan elektroda bersih dari sampel yang telah diuji.
6. Pastikan alat pH meter dalam kondisi bersih dan kering setelah digunakan

Troubleshooting yang sering ditemukan pada pH meter dan solusi :

Sumber :
https://almeganews.wordpress.com

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat akurasi dari hasil penimbangan pada penggunaan timbangan. Beberapa diantaranya adalah :

1. Perubahan Suhu
Jika sampel yang ditimbang tidak berada pada suhu yang sama dengan suhu ruang dan suhu timbangan, maka akan terbentuk aliran udara pada permukaan sampel. Aliran udara tersebut akan menyebabkan terjadinya gesekan antara permukaan sampel dengan udara sekitar, sehingga sampel yang ditimbang akan menjadi lebih berat atau lebih ringan dari berat sebenarnya. Terjadinya hal ini dapat mengurangi repetabilitas dan akurasi dari sistem penimbangan.
Untuk menghindari terjadinya hal ini, disarankan untuk menimbang sampel yang memiliki suhu yang sama dengan timbangan dan suhu ruangan. Jika temperatur sampel berbeda dengan sampel ruangan, maka disarankan untuk membiarkan sampel menyesuaikan dengan suhu sekitarnya sebelum sampel ditimbang, agar hasil penimbangannya akurat.

2. Perubahan Tekanan dan Aliran Udara
Aliran udara disekitar timbangan pada saat menimbang suatu sampel dihasilkan oleh perbedaan tekanan dan gesekan udara yang dapat diakibatkan oleh penggunaan pendingin ruangan (AC) atau frekuensi dibuka dan ditutupnya pintu ruangan menimbang, yang menyebabkan terjadinya fluktuasi tekanan udara.
Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya akurasi dari sistem penimbangan, dan akan mempengaruhi hasil penimbangan. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh udara pada hasil menimbang adalah dengan membelokkan aliran udara dari pendingin ruangan (AC) sehingga tidak mengarah langsung pada timbangan dan area disekitarnya. Timbangan dengan kaca pelindung juga dapat digunakan, agar aliran udara tidak mempengaruhi proses penimbangan. Jika memungkinkan, gunakanlah wadah yang kecil untuk menimbang sampel untuk mengurangi gesekan udara.

3. Radiasi Panas
Radiasi panas dapat mengganggu kesetaraan suhu pada timbangan dan dapat menyebabkan kesalahan pembacaan. Umumnya, radiasi panas ini disebabkan oleh sinar matahari langsung yang masuk ke ruangan menimbang. Sumber panas lainnya, seperti lampu dan radiator, bahkan suhu pengguna timbangan, dapat menyebabkan radiasi panas pada timbangan.
Oleh karena itu, disarankan untuk meletakkan timbangan di tempat terlindungi dari radiasi cahaya panas langsung (matahari, lampu, dan sebagainya) untuk memperkecil pengaruh radiasi panas pada timbangan. Pada saat mengoperasikan timbangan, pengguna juga disarankan untuk menggunakan jas laboratorium untuk mengurangi radiasi terhadap timbangan yang dapat mempengaruhi hasil akhir menimbang.

4. Getaran
Getaran, baik yang bersifat translasi maupun rotasi, yang terjadi disekitar timbangan dapat menyebabkan deviasi pada hasil penimbangan. Umumnya, semakin kecil daya baca suatu timbangan, maka semakin mudah terpengaruh oleh getaran, dan hasilnya adalah berkurangnya akurasi timbangan, bahkan dapat menyebabkan kesalahan penimbangan, yang akan berpengaruh langsung pada kualitas produk yang dihasilkan. Untuk menghindari getaran pada saat menimbang, dianjurkan untuk meletakkan timbangan di ruangan tenang, dan jika memungkinkan, diletakkan di atas meja timbang yang sudah didesain spesifik untuk mengurangi getaran.

5. Medan Magnet
Gaya magnet dapat terjadi diantara dua obyek jika salah satu dari kedua obyek tersebut bermuatan magnet dan obyek lainnya dapat ditembus oleh gaya magnet tersebut atau jika kedua obyek bermuatan magnet. Medan magnet juga dapat dihasilkan oleh penggunaan pengaduk magnet (magnet stirrer) pada saat menimbang. Timbulnya medan magnet disekitar timbangan atau pada saat menimbang dapat dihindari dengan tidak menggunakan wadah menimbang yang dapat tertarik oleh medan magnet. Pencegah medan magnet dapat diletakkan diantara permukaan menimbang dan sampel yang akan ditimbang untuk mengurangi pengaruh medan magnet.

6. Gaya Gravitasi
Hasil penimbangan akan berbeda apabila dilakukan pada titik ketinggian yang berbeda, karena pada proses penimbangan suatu sampel, timbangan akan mengukur gaya antara gravitasi bumi dengan berat sampel yang ditimbang. Gaya berat ini tergantung pada ketinggian dari lokasi menimbang dan jarak antara timbangan dengan pusat bumi. Semakin jauh jarak antara lokasi menimbang dengan pusat bumi, maka semakin kecil pengaruh gaya gravitasi yang mempengaruhi proses penimbangan sampel. Semakin dekat lokasi menimbang dengan garis khatulistiwa, maka semakin besar gaya akselerasi sentrifugal akibat rotasi bumi.
Adanya akselesari sentrifugal tersebut akan berlawanan dengan gaya gravitasi bumi, sehingga akan memperkecil pengaruh gaya gravitasi terhadap proses penimbangan. Untuk mengurangi pengaruh gravitasi bumi terhadap hasil penimbangan, maka perlu dilakukan kalibrasi terhadap timbangan sebelum digunakan dan timbangan yang telah dipindah tempat.

Sumber :
https://almeganews.wordpress.com

Centrifuge sebagai instrumen yang sering dijumpai di laboratorium tentunya memerlukan perawatan yang baik agar dapat bekerja dengan optimal. Namun seiring dengan berjalannya waktu beberapa parameter seperti rpm dan timer akan mengalami deteriorasi sehingga menimbulkan simpangan-simpangan dalam prakteknya.

Berikut tips sebelum mengkalibrasi centrifuge :

Sebelum mengkalibrasi centrifuge anda, pastikan terlebih dahulu anda telah merawat centrifuge dengan baik :
1. Penempatan tabung dalam centrifuge harus memperhatikan faktor keseimbangan. Penempatan tabung yang tidak
seimbang dalam rotor dapat mengganggu pembentukan sedimen pada sampel hingga menyebabkan kerusakan pada poros
rotor.
2. kebersihan chamber centrifuge juga perlu dijaga dari tumpahan dan sisa sampel, kotoran yang tersisa setelah
proses sentrifugasi dapat dibersihkan dengan kain microfiber

Cara membersihkan Centrifuge :

1. Buka penutup centrifuge dan buka Rotor secara perlahan dan hati-hati, kemudian bersihkan bagian luar dan
dalam centrifuge dengan menggunakan pembersih khusus (Cleaning Solution / Neutral Detergent).

2. Pastikan semua sudut dan bagian tersempit terjangkau oleh anda, untuk menghilangkan kotoran yang menumpuk
pada satu titik tertentu yang cukup sulit dijangkau, bersihkan juga rotor yang sudah dilepas

3. Dalam kondisi tertentu seperti penumpukan garam (kristal) atau ada bercak sampel yang sulit hilang, jangan
ragu untuk membersihkannya dengan sabun dan sikat lembut.

4. Penumpukan garam atau kristal pada rotor atau pada permukaan logam di centrifuge dapat menyebabkan karat dan
tentunya mengurangi masa pakai komponen tersebut. Setelah dicuci, kemudian bilas dengan aquades, setelah itu
dikeringkan. Kalau centrifuge yang anda gunakan rutin dipakai untuk bahan bahan yang infeksius, maka perlu
diberikan desinfektan, tepatnya setelah dikeringkan, kemudian seluruh bagian centrifuge diseka dengan
menggunakan Alkohol 70%. Caranya dengan menyiapkan kain lembut yang kering, setelah itu tuang sedikit alkohol
70% sampai kain agak lembab, dan usapkan ke seluruh permukaan centrifuge, rotor, dll.

5. Tahap terakhir yaitu lubrikasi, kita perlu menambahkan kembali cairan atau gel pelumas pada tempat tempat
yang rentan bergesekan.

6. Setelah semua sudah terlumaskan dengan baik,pasang kembali komponen-komponen tersebut ke tempatnya,
pastikan semua baut atau pengunci sudah terpasang dengan benar dan kencang.

Sumber :
https://almeganews.wordpress.com

Question : Bagaimana cara menggunakan pH meter yang benar ?
Answer : Lakukan verifikasi sebelum alat digunakan dengan buffer pH

Question : Bagaimana cara memposisikan / menyimpan probe pH meter yang benar ?
Answer : Probe pH meter harus terendam, harus dalam keadaan basah (gunakan KCL dengan
konsentrasi 3M) Jika probe pH kering dikhawatirkan akan berpengaruh pada pembacaan pH bahkan
membuat probe pH tidak berfungsi atau rusak

Question : Apakah menyimpan probe pH dengan air reverse osmosis atau aquades diperbolehkan ?
Answer : air reverse osmosis atau aquades hanya boleh digunakan untuk membilas saja tidak
untuk penyimpanan probe pH

Question : Pada saat pengujian sampel menggunakan pH meter saya pernah mengalami
pembacaan pH sangat jauh padahal bagian probe pH sudah tercelup. Mengapa demikian ?
Answer : Dalam pengujian pengukuran, memang selama probe pH menyentuh atau tercelup
maka nilai akan ditampilkan dilayar pH meter. Padahal, probe pH harus dicelupkan baik pH sensing
portion dan reference junctionnya agar pengukuran pH tepat dan akurat. Untuk bagian pH sensing
portion dan reference junction dapat dilihat disetiap manual book pH meter

Sumber : https://www.sigmaaldrich.com
Sumber : http://www.consort.be