Mitos dan Fakta tentang Kalibrasi Timbangan
Kalibrasi timbangan sering kali disalahpahami. Ada banyak mitos yang beredar, padahal memahami fakta yang sebenarnya sangat penting untuk menjamin akurasi, kualitas produk, dan kepatuhan terhadap standar industri. Mari kita bongkar beberapa mitos dan fakta paling umum.
Mitos 1: Kalibrasi Sama dengan Verifikasi
Fakta: Ini adalah salah satu kesalahpahaman terbesar. Kalibrasi dan verifikasi adalah dua proses yang berbeda.
- Kalibrasi adalah proses pengukuran untuk mengetahui seberapa akurat timbangan. Hasilnya berupa data kesalahan dan koreksi. Kalibrasi tidak mengubah pengaturan timbangan.
- Verifikasi adalah proses pengecekan untuk memastikan apakah timbangan memenuhi standar yang ditetapkan (misalnya, batas toleransi). Hasilnya hanya “lulus” atau “gagal.”
- Analogi: Kalibrasi adalah seperti cek kesehatan lengkap untuk mengetahui semua masalah, sementara verifikasi seperti tes sederhana untuk melihat apakah Anda lolos atau tidak.
Mitos 2: Kalibrasi Hanya Diperlukan Saat Timbangan Rusak
Fakta: Kalibrasi adalah proses preventif, bukan hanya perbaikan. Timbangan bisa kehilangan akurasinya secara bertahap seiring waktu karena faktor-faktor seperti:
- Keausan komponen mekanis.
- Perubahan kondisi lingkungan (suhu dan kelembapan).
- Penggunaan yang sering dan perlakuan kasar.
- Pergeseran sensor secara bertahap.
Melakukan kalibrasi secara rutin mencegah kesalahan pengukuran yang dapat menyebabkan kerugian finansial, masalah kualitas produk, atau kegagalan audit.
Mitos 3: Kalibrasi Bisa Dilakukan Sendiri dengan Beban Apa Saja
Fakta: Kalibrasi yang sah harus dilakukan oleh laboratorium kalibrasi terakreditasi menggunakan anak timbang standar yang juga sudah terkalibrasi dan memiliki ketertelusuran ke standar nasional atau internasional.
- Menggunakan benda sehari-hari seperti batu bata atau botol air tidak akan memberikan hasil yang akurat karena massanya tidak terverifikasi.
- Sertifikat kalibrasi yang dikeluarkan oleh laboratorium terakreditasi adalah satu-satunya bukti yang valid untuk audit dan jaminan mutu.
Mitos 4: Semua Timbangan Digital Otomatis Akurat
Fakta: Timbangan digital memang canggih, tetapi akurasinya tetap bisa bergeser. Fitur “auto-kalibrasi” pada beberapa timbangan hanya melakukan penyetelan internal menggunakan beban internal, dan ini bukan pengganti kalibrasi resmi dengan standar eksternal yang tertelusur.
Mitos 5: Semua Timbangan Akurat pada Kapasitas Maksimumnya
Fakta: Sebuah timbangan tidak memiliki tingkat akurasi yang sama di seluruh rentang kapasitasnya. Kalibrasi harus dilakukan pada berbagai titik beban (misalnya, di 10%, 50%, dan 100% dari kapasitas maksimum) untuk memetakan performa timbangan secara menyeluruh. Hal ini sangat penting untuk memastikan akurasi pada berbagai beban yang mungkin Anda ukur.
Memahami fakta-fakta ini memastikan bahwa timbangan Anda tidak hanya berfungsi, tetapi juga akurat dan dapat diandalkan untuk semua kebutuhan, baik itu di industri farmasi, laboratorium, maupun manufaktur.
Silahkan menghubungi kami untuk segala kebutuhan laboratorium anda.
Delima Scientific (https://linktr.ee/delimascientific)
Your Trusted Partner For Laboratory Solutions
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!